Pages

Thursday, 19 December 2024

Kolaborasi UMBY dan UPSI Atasi Stunting di Kecamatan Pakis, Magelang


Dosen Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) bekerja sama dengan dosen Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia untuk mengatasi masalah stunting di Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih rendah dari rata-rata anak seusianya.

Kepala Humas UMBY, Widarta MM, menjelaskan bahwa kasus stunting ini ditemukan di beberapa kecamatan di Kabupaten Magelang, salah satunya di Kecamatan Pakis. "Kasus stunting membutuhkan penanganan komprehensif dari berbagai pihak secara berkelanjutan. Oleh karena itu, dosen UMBY berkolaborasi dengan UPSI untuk menangani masalah ini," kata Widarta di kampus UMBY, Selasa (17/12/2024).

Tim dari UMBY yang terdiri dari Nur Rasminati MP, Setyo Utomo MP, dan Tyastuti Purwani MP, bekerja sama dengan Dr. Fahzana Ismail dari UPSI. Nur Rasminati menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat (PkM). "Kami berupaya mengatasi stunting melalui optimalisasi produksi telur ayam kampung, pemanfaatan pekarangan untuk tanaman sayur, dan edukasi pentingnya mengonsumsi gizi seimbang melalui telur dan sayur-sayuran," jelas Nur Rasminati.

Tim ini memberikan pelatihan pembuatan makanan tambahan berbasis telur untuk balita serta meningkatkan produksi telur ayam kampung. Program ini juga mendukung program pemerintah Kabupaten Magelang, khususnya Dinas Kesehatan, dalam program Gaspoldulur untuk Pasangan Usia Subur (PUS) dan balita yang terindikasi stunting.

Setyo Utomo menambahkan bahwa program PkM ini berlangsung dari Juli hingga Desember 2024, dengan menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Dayugo, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis. "Kami bekerja sama dengan KWT setempat untuk pelaksanaan program ini," katanya.

Dr. Fahzana Ismail menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, seperti telur dan sayuran yang diperoleh melalui budi daya di pekarangan rumah warga. "Untuk balita, olahan telur disesuaikan dengan kesukaannya agar tidak membosankan. Kami menggunakan cara pengukusan atau penggorengan dengan berbagai variasi. Sedangkan untuk meningkatkan produksi telur ayam kampung, dilakukan pemeliharaan intensif dengan pakan berbasis sisa dapur," ujarnya.

Suryati, Ketua KWT Dusun Dayugo, menyatakan bahwa variasi olahan produk telur untuk balita sangat membantu meningkatkan konsumsi telur dan mendukung program Dinas Kesehatan.

Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 90 persen peserta memahami dan menyadari pentingnya konsumsi telur dan sayur secara rutin, baik untuk PUS maupun balita. Selain itu, 80 persen peserta aktif berpartisipasi dalam pemanfaatan pekarangan untuk menanam sayuran.

No comments:

Post a Comment

Kolaborasi UMBY dan UPSI Atasi Stunting di Kecamatan Pakis, Magelang

Dosen Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) bekerja sama dengan dosen Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) ...